USD/JPY Menerima Penawaran Jual di Bawah 115,00 Saat Invasi Rusia ke Ukraina Dimulai
- USD/JPY mencetak penurunan harian terberat dalam sepekan karena penghindaran risiko menguat.
- NATO secara resmi mengkonfirmasi invasi Ukraina oleh Rusia, beberapa ledakan terdengar oleh CNN.
- Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun paling banyak dalam dua pekan, saham berjangka dan ekuitas Asia-Pasifik juga turun.
- Geopolitik adalah kuncinya, PDB AS kuartal IV juga penting.
USD/JPY menerima penawaran jual di sekitar 114,70 sementara mencetak penurunan harian terbesar dalam sepekan, turun 0,25% intraday selama sesi Asia hari ini.
Pasangan barometer risiko ini menggambarkan pesimisme pasar karena Rusia baru-baru ini memulai aksi militer yang sangat ditakuti yang menargetkan Ukraina. Permainan geopolitik baru-baru ini dikonfirmasi oleh Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) sementara CNN menandai beberapa ledakan di kota-kota Ukraina.
Setelah itu, Presiden AS Joe Biden menjanjikan "konsekuensi lebih lanjut" bagi Rusia sementara Senator AS Marco Rubio, juga Wakil Ketua Komite Intelijen Terpilih, mengatakan bahwa upaya udara Rusia merebut kendali di bandara Kyiv.
Di tengah masuknya penghindaran risiko, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun mematahkan rebound dua hari dengan menurun sekitar sembilan basis poin (bp) menjadi 1,88% sedangkan S&P 500 Futures turun lebih dari 1,8% pada saat ini. Perlu diperhatikan bahwa Indeks Dolar AS (DXY) naik 0,38% intraday karena daya tarik safe-haven.
Selanjutnya, permainan geopolitik lebih lanjut akan sangat penting untuk diawasi oleh penjual USD/JPY. Namun, setiap kejutan akan bergantung pada pembacaan kedua PDB AS Kuartal IV, yang diharapkan 7,0% tahunan dibandingkan 6,9% sebelumnya, untuk klarifikasi lebih lanjut.
Analisis teknis
Terobosan sisi bawah dari level EMA 50 hari di sekitar 114,75 mengarahkan USD/JPY menuju dasar mingguan 114,50. Atau, tingkat EMA 21 hari 115,05 membatasi kenaikan jangka dekat.