USD/IDR Melonjak Ke Rekor Tertinggi Di Atas 17.100 Di Tengah Wabah Virus Corona
- USD/IDR mencatat kenaikan beruntun enam hari untuk menyentuh rekor tertinggi.
- Kasus-kasus virus Corona di Indonesia melonjak melebihi 500, polisi meminta masyarakat untuk menghindari pertemuan.
- BEI gagal melanjutkan pemulihan hari Jumat, turun lebih dari 3,0%.
- BI mengumumkan pemangkasan tingkat kedua 2020 pada hari Kamis, memotong perkiraan pertumbuhan 2020.
Meskipun mundur dari tertinggi harian 17.154, juga merupakan rekor tertinggi, USD/IDR mencatat kenaikan 4,5% dan membawa penawaran beli ke 16.822 selama Senin pagi. Pasangan tersebut baru-baru ini melonjak karena kekhawatiran terhadap virus Corona sementara menipisnya saham dan penurunan suku bunga Bank Indonesia pada hari Kamis juga berkontribusi terhadap melemahnya Rupiah Indonesia .
Indonesia melaporkan 64 kasus virus Corona baru dan 10 kematian baru, seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan kepada wartawan, Ahad, sehingga jumlah totalnya masing-masing menjadi 514 dan 48, per Reuters.
Sementara penurunan suku bunga BI kedua pada tahun 2020 adalah di antara langkah-langkah yang diambil oleh pembuat kebijakan Asia untuk menangkal implikasi negatif dari virus, Bloomberg mengutip polisi menghimbau publik untuk menghindari pertemuan.
Pemerintah Indonesia mendapat kecaman dari para pembuat kebijakan global dan media setelah kurang memperhatikan pandemi tersebut.
Di AS, Senat AS gagal mengesahkan RUU COVID-19 pemerintah Trump sementara angka terbaru dari AS dan Italia juga mengkhawatirkan.
Nada risiko tetap berat dengan yield treasury AS 10-tahun turun 10 basis poin (bp) menjadi 0,832% dengan IDX Indonesia turun 3,36% pada saat ini.
Selanjutnya, investor akan memperhatikan RUU AS dan berita virus Corona untuk dorongan baru.
Analisa Teknis
Kecuali menurun di bawah puncak Oktober 2018 di sekitar 15.265, bear cenderung tidak akan masuk.
Level penting tambahan