Indeks Dolar AS: DXY Mundur Menuju 103,00 pada Doji Hari Jumat, Pernyataan The Fed di Jackson Hole Diawasi
- Indeks Dolar AS melanjutkan pullback pada hari Jumat dari level tertinggi 10-minggu, bertahan di level rendah untuk memangkas tren naik lima minggu.
- Kekhawatiran yang beragam mengenai pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole bergabung dengan kalender ekonomi yang sepi untuk mendorong para pembeli DXY.
- Sebagian besar data AS yang optimis, sentimen risk-off sebelumnya memungkinkan Greenback untuk tetap lebih kuat.
- Pembacaan awal IMP Agustus dan Pesanan Barang Tahan Lama AS juga mengamati arah yang jelas.
Indeks Dolar AS (DXY) beristirahat sejenak setelah tren naik selama lima minggu karena pasar tampak ragu-ragu tentang pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di Simposium Jackson Hole tahunan. Hal lain yang juga mungkin mendorong kenaikan Greenback terhadap enam mata uang utama adalah optimisme yang berhati-hati di tengah harapan akan lebih banyak stimulus dari Tiongkok, serta konsolidasi kenaikan DXY sebelumnya menjelang data/acara penting minggu ini. Meski begitu, Indeks Dolar AS turun ke 103.30 pada saat berita ini ditulis di awal sesi Asia pada hari Senin, melanjutkan kemunduran hari sebelumnya dari level tertinggi 2,5 bulan.
Goldman Sachs memperkirakan Ketua The Fed Powell akan bersikap defensif dalam acara tahunan para gubernur bank sentral, namun Bank of America (BofA) memprakirakan Powell akan menolak ekspektasi penurunan suku bunga. Alasan keraguan bank-bank ini dapat dikaitkan dengan data AS yang baru-baru ini beragam dan bias sebelumnya mengenai poros kebijakan.
Selama minggu lalu, Indeks Manufaktur NY The Fed AS yang optimis, Penjualan Ritel dan pertumbuhan upah memungkinkan DXY untuk tetap lebih kuat selama lima minggu berturut-turut, terutama didukung oleh risalah rapat The Fed yang hawkish. Meskipun demikian, risalah rapat The Fed terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar para pengambil kebijakan lebih memilih untuk mendukung perjuangan melawan inflasi yang 'lengket', meskipun ada perbedaan pendapat mengenai kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Selain itu, para pelaku pasar mulai menilai kembali bias sebelumnya mengenai bank-bank sentral utama dan menambah kekuatan pada penghindaran risiko, terutama didorong oleh masalah yang terkait dengan Tiongkok. Meskipun demikian, para investor mengantisipasi bahwa akhir dari siklus kenaikan suku bunga masih belum jelas, yang berarti lebih banyak tekanan bearish pada aset-aset berisiko dan memburu Dolar AS.
Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa berita akhir pekan dari Tiongkok menunjukkan upaya lebih lanjut dari negara naga tersebut untuk memasukkan likuiditas ke dalam ekonomi terbesar kedua di dunia, yang pada gilirannya memicu optimisme pasar yang berhati-hati pada Senin pagi. Sementara menggambarkan sentimen, indeks-indeks Wall Street ditutup bervariasi pada hari Jumat sedangkan imbal hasil obligasi Treasury AS turun setelah minggu yang sangat negatif untuk ekuitas dan imbal hasil terikat yang optimis. Meskipun demikian, Kontrak Berjangka S&P500 tetap tidak bergairah di level terendah bulanan pada saat berita ini ditulis.
Ke depan, kalender yang ringan pada hari Senin memungkinkan DXY untuk melanjutkan konsolidasi bullish terbaru. Namun, pembacaan awal Indeks Manajer Pembelian (IMP) bulan Agustus dan Pesanan Barang Tahan Lama untuk bulan Juli akan menghibur para pedagang Dolar AS menjelang pidato para gubernur bank sentral di acara Simposium Jackson Hole tahunan, yang dijadwalkan antara tanggal 24 dan 26 Agustus.
Jika Ketua The Fed Powell gagal mempertahankan hawkish, DXY akan melanjutkan pullback terbaru dari garis resistance utama.
Analisis Teknis
Kandil Doji hari Jumat bergabung dengan garis resistance yang melandai dari awal Maret, di sekitar 103,55 pada saat berita ini ditulis, untuk menantang kenaikan Indeks Dolar AS (DXY). Dengan demikian, level MA 200 Hari di sekitar 103,20 memegang kunci untuk masuknya bearish.